Membudayakan Membaca Masuk dalam Jadwal Pelajaran
Banyak yang
ingin digapai olej Sri indrayati, kepala sekolah di SMPN 1 Sampoinit Kabupaten
Aceh Jaya. Sebut saja salah satunya adalah membiasakan siswa membaca. Ibu Sri
sapaan akrab beliau, menginginkan siswanya cinta pada buku. Selama ini
perpustakaan hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan buku saja. Bermula dari
itu, Ibu Sri mencoba berinovasi agar perpustakaan diminati oleh siswanya.
Strategi yang diterapkan cukup sederhana, setiap minggunya kelas mendapat
giliran membaca dan kewajiban membaca tersebut dipadukan dalam jadwal pelajaran
dengan waktu 40 menit (1 Jam Pelajaran) yang digilir oleh setiap kelas. Setiap
kelaspun memiliki waktu tersendiri untuk membaca sesuai dengan jadwalnya
sebanyak sekali dalam seminggu. Setiap siswapun diwajibkan untuk membuat jurnal
bacaan mereka diakhir semester sebagai penilaian terhadap pemahaman bacaan.


Budaya baca yang kami terapkan tersebut kini sudah mulai menampakkan hasilnya. Siswa sudah mulai menyenangi jadwal membaca sebagai mata pelajaran yg diminati. Hanya saja permasalahannya saat ini kurannya jumlah buku fiksi dan pengetahuan umum. Namun kendala tersebuti tidak menjadi kendala yang berarti untuk tetap menjalankan budaya baca di sekolah. Ibu Sri mengungkapkan kekurangan buku ini kepada komite sekolah untuk mencari jalan keluarnya.
Beberapa ide sekolah dan komitepun mendapat sambutan dari orang tua siswa, salah satunya adalah sumbangan buku sukarela oleh setiap siswa yang lulus untuk menyumbang satu buku. Ide lainnya, adalah melakukan pendekatan terhadap alumni yang telah berhasil dan berada di kab Aceh jaya untuk mendukun program budaya baca dengan cara menyumbangkan buku-buku fiksi dan pengetahuan yang layak di baca siswa.
Selain memanfaatkan perpustakaan, Ibu Sri juga memanfaatkan lapangan volley dan lorong sekolah untuk meletakkan buku-buku sehingga dapat memotivasi siswa untuk terus membaca, terutama saat jam istirahat. Dampaknya, kini siswa mulai senang membaca terutama saat jam istirahat di halaman dan lorong sekolah. Pada akhir semester, sekolah juga memberikan hadiah kepada 10 orang siswa yang terbaik dalam menulis jurnal mereka (Nuzuli/ WSD)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar