Unique pocket size small books were designed in a simple and creative manner. They contain writing by students from MTsN Teunom Aceh Jaya District based on their observations. This practice can increase interest in reading, develop a reading culture and increase the students’ curiosity. As a result, they were able to demonstrate active learning while using many information sources and organizing and communicating the information to other readers through their simple yet unique creations. Here are some of the books they created:
Pengunjung
Rabu, 25 Februari 2015
Menumbuhkan Minat Baca dengan Membuat Buku Kecil
Ridwan, MA., Buku kecil yang berbentuk buku saku unik didisain secara sederhana dan kreatif berisikan tulisan hasil eksplorasi siswa MTsN Teunom Kabupaten Aceh Jaya. Praktik yang baik ini dapat menumbuhkan minat baca/budaya baca dan keingintahuan siswa sembari bereksplorasi menciptakan sebuah karya. Hasilnya, mereka dapat menunjukkan pembelajaran yang aktif dengan menggali berbagai sumber informasi, mengorganisasi dan mengkomunikasikan informasi kepada pembaca lain melalui karyanya yang unik dan didisain secara sederhana namun kreatif. Berikut lima foto hasil karya mereka.
Kamis, 03 Juli 2014 | 03:19 WIB
Kadisdik Aceh: FASDA, Aset Daerah Majukan Mutu Pendidikan

Banda Aceh-KemenagNews (19/4/2013) Kamis, 18 April 2013, 98 Fasilitator Daerah (Fasda) dari 7 Kabupaten/Kota di Aceh memulai tahap pelatihan bagi pelatih atau Training of Trainer (TOT) untuk tingkat SD/MI.
Kegiatan yang berlangsung selama 7 hari di Hotel Hermes Palace Banda Aceh tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Anas M. Adam, M.Pd yan merupakan bagian awal dari komitmen USAID PRIORITAS (Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrators, and Students) bersama Pemerintah Aceh untuk meningkatkan mutu pendidikan di Aceh selama 5 tahun hingga 2017.
98 Fasda untuk tingkatan SD/MI tersebut berasal dari Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Besar, Pidie, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Kota Banda Aceh yang sebagian besar adalah guru SD/MI, Kepala Sekolah dan Pengawas beserta 8 orang Fasilitator dari LPTK Universitas Syiah Kuala (FKIP) dan IAIN Ar Raniry (Tarbiyah).
Fasda akan memperoleh berbagai materi pembelajaran Aktif, Energik dan Menyenangkan (PAKEM) dan Manajemen Sekolah serta melakukan praktik yang baik langsung ke SD/MI pilihan yang berada di Banda Aceh. 17 orang tenaga fasilitator provinsi (termasuk 4 orang Fasilitator dariLPTK) yang sudah dipersiapkan lebih dulu oleh USAID PRIORITAS akan melatih para Fasda selama kegiatan berlangsung. Dua orang Fasilitator Nasional dan Tim USAID PRIORITAS juga akan mendampingi Fasda selama pelatihan tersebut.
Sebagian besar para Fasda tersebut adalah guru dan pengawas terbaik yang direkrut didaerah mereka masing-masing yang seleksinya dilakukan secara bersama antara Dinas Pendidikan, Kementerian Agama dan perwakilan USAID PRIORITAS. “Minat guru untuk menjadi Fasda sangat besar, rata-rata di setiap Kabupaten/Kota kami menerima lebih dari 70an lamaran, tapi karena kita membatasi jumlah Fasda SD/MI hanya 15 orang perkabupaten sehingga kita harus memilih yang terbaik dari yang baik,” ungkap Ridwan Ibrahim, Koordinator USAIDPRIORITAS untuk Provinsi Aceh.
Fasilitator Provinsi (Fasprov) yang akan melatih para Fasda juga berprofesi sebagai guru dan kepala sekolah. Sebelumnya Fasprov tersebut telah mendapat pembinaan pada tingkat Nasional. Fasprov dan Fasda tersebut diharapkan dapat menjadi motivator untuk mengajak guru-guru lainnya menjadi lebih baik dalam praktik mengajar. Dalam sambutannya, Kepala DInas Pendidikan menegaskan bahwa peningkatan mutu pendidikan saat ini merupakan fokus pekerjaan dinas pendidikan dan beliau berharap melalui Fasda dapat menyebarluaskan praktik baik selama TOT kepada guru di daerahnya, “Bapak dan ibu yang terpilih menjadi Fasda saya yakin sebagai putra/putri terbaik di daerahnya untuk menjadi motor penggerak dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah kita,” Ungkap Anas M. Adam.
Kadis Pendidikan juga berharap fasilitator pilihan ini dapat membulatkan tekat dan berkomitmen demi masa depan anak-anak yang lebih baik, “Kami berharap Fasilitator yang akan menjadi asset daerahnya ini dapat berkomitmen dan terus belajar, terutama menjadi motivator penggerak aktifnya KKG diwilayah mereka,” harap Anas M. Adam.
Seperti yang diketahui, sebelumnya pada tanggal 23-29 Maret lalu, USAID PRIORITAS telah melatih 117 Fasda SMP/MTs dan pada tahapan berikutnya untuk tingkatan SD/MI. USAID PRIORITAS akan membantu Pemerintah Provinsi Aceh untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di 7 kabupaten/kota yang meliputi Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah dan Aceh Jaya – serta enam lainnya pada tahun 2013.
Program ini akan bekerjasama dengan para guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan siswa untuk menghadapi tantangan utama dalam menyediakan pemerataan akses pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan profesionalisme guru, dengan harapan dapat menjangkau sekitar 38,400 siswa di 192 sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan madrasah. Program ini juga akan bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala dan IAIN Ar Raniry di Banda Aceh untuk meningkatkan kapasitas dalam melaksanakan pendidikan/pelatihan, dan kompetensi guru.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi staf Komunikasi USAID PRIORITAS Aceh: T. Meldi Kesuma 08116815174. Email: tkesuma@prioritas.or.id [yakub]
Kegiatan yang berlangsung selama 7 hari di Hotel Hermes Palace Banda Aceh tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Anas M. Adam, M.Pd yan merupakan bagian awal dari komitmen USAID PRIORITAS (Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrators, and Students) bersama Pemerintah Aceh untuk meningkatkan mutu pendidikan di Aceh selama 5 tahun hingga 2017.
98 Fasda untuk tingkatan SD/MI tersebut berasal dari Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Besar, Pidie, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Kota Banda Aceh yang sebagian besar adalah guru SD/MI, Kepala Sekolah dan Pengawas beserta 8 orang Fasilitator dari LPTK Universitas Syiah Kuala (FKIP) dan IAIN Ar Raniry (Tarbiyah).
Fasda akan memperoleh berbagai materi pembelajaran Aktif, Energik dan Menyenangkan (PAKEM) dan Manajemen Sekolah serta melakukan praktik yang baik langsung ke SD/MI pilihan yang berada di Banda Aceh. 17 orang tenaga fasilitator provinsi (termasuk 4 orang Fasilitator dariLPTK) yang sudah dipersiapkan lebih dulu oleh USAID PRIORITAS akan melatih para Fasda selama kegiatan berlangsung. Dua orang Fasilitator Nasional dan Tim USAID PRIORITAS juga akan mendampingi Fasda selama pelatihan tersebut.
Sebagian besar para Fasda tersebut adalah guru dan pengawas terbaik yang direkrut didaerah mereka masing-masing yang seleksinya dilakukan secara bersama antara Dinas Pendidikan, Kementerian Agama dan perwakilan USAID PRIORITAS. “Minat guru untuk menjadi Fasda sangat besar, rata-rata di setiap Kabupaten/Kota kami menerima lebih dari 70an lamaran, tapi karena kita membatasi jumlah Fasda SD/MI hanya 15 orang perkabupaten sehingga kita harus memilih yang terbaik dari yang baik,” ungkap Ridwan Ibrahim, Koordinator USAIDPRIORITAS untuk Provinsi Aceh.
Fasilitator Provinsi (Fasprov) yang akan melatih para Fasda juga berprofesi sebagai guru dan kepala sekolah. Sebelumnya Fasprov tersebut telah mendapat pembinaan pada tingkat Nasional. Fasprov dan Fasda tersebut diharapkan dapat menjadi motivator untuk mengajak guru-guru lainnya menjadi lebih baik dalam praktik mengajar. Dalam sambutannya, Kepala DInas Pendidikan menegaskan bahwa peningkatan mutu pendidikan saat ini merupakan fokus pekerjaan dinas pendidikan dan beliau berharap melalui Fasda dapat menyebarluaskan praktik baik selama TOT kepada guru di daerahnya, “Bapak dan ibu yang terpilih menjadi Fasda saya yakin sebagai putra/putri terbaik di daerahnya untuk menjadi motor penggerak dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah kita,” Ungkap Anas M. Adam.
Kadis Pendidikan juga berharap fasilitator pilihan ini dapat membulatkan tekat dan berkomitmen demi masa depan anak-anak yang lebih baik, “Kami berharap Fasilitator yang akan menjadi asset daerahnya ini dapat berkomitmen dan terus belajar, terutama menjadi motivator penggerak aktifnya KKG diwilayah mereka,” harap Anas M. Adam.
Seperti yang diketahui, sebelumnya pada tanggal 23-29 Maret lalu, USAID PRIORITAS telah melatih 117 Fasda SMP/MTs dan pada tahapan berikutnya untuk tingkatan SD/MI. USAID PRIORITAS akan membantu Pemerintah Provinsi Aceh untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di 7 kabupaten/kota yang meliputi Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah dan Aceh Jaya – serta enam lainnya pada tahun 2013.
Program ini akan bekerjasama dengan para guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan siswa untuk menghadapi tantangan utama dalam menyediakan pemerataan akses pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan profesionalisme guru, dengan harapan dapat menjangkau sekitar 38,400 siswa di 192 sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan madrasah. Program ini juga akan bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala dan IAIN Ar Raniry di Banda Aceh untuk meningkatkan kapasitas dalam melaksanakan pendidikan/pelatihan, dan kompetensi guru.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi staf Komunikasi USAID PRIORITAS Aceh: T. Meldi Kesuma 08116815174. Email: tkesuma@prioritas.or.id [yakub]
Bupati Aceh Jaya: Belanja Pengalaman dan ilmu
Bandung – Bupati Aceh Jaya Ir Azhar Abdurrahman, selasa malam (2/9) berkesempatan memberikan motivasi kepada 40 orang guru, kepala sekolah dan komite sekolah tingkat SD/MI dan SMP/MTs dari Kabupaten Aceh Jaya dan Bener Meriah
Bupati Ir. Azhar Abdurrahmanpada pembukaan kunjungan belajar ke empat sekolah yang telah mengembangkan praktik yang baik di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. “Manfaatkan belanja pendidikan, belanja pengalaman dan ilmu pengetahuan dari sekolah di sini untuk dibawa pulang ke daerah kita,” kata bupati didampingi kepala dinas pendidikan dan olahraga serta kepala kantor kemenag Aceh Jaya. “Jangan terlalu banyak belanja material, belanja ilmu pengetahuan lebih penting karena tidak semua pendidik mendapat kesempatan seperti ini, apalagi ditengah keterbatasan APBD di daerah kita, jadi janganlah kita sia-siakan anggaran yang telah disediakan oleh USAID PRIORITAS untuk kegiatan ini tanpa menghasilkan perubahan di daerah kita,” harap bupati.
Tenaga pendidik dan komite yang mewakili 8 sekolah mitra USAID PRIORITAS (4 SD/MI dan 4 SMP/MTs) yang telah menerapkan praktik yang baik secara menyeluruh di sekolahnya tersebut akan melihat langsung proses belajar mengajar dan praktik baik yang telah diterapkan oleh sekolah yang dikunjunginya, terutama dalam bidang pembelajaran, manajemen dan partisipasi masyarakat terhadap sekolah. Keempat sekolah yang akan dikunjungi oleh peserta yaitu MI Asih Putra dan MTsN Sukasari Kota Cimahi serta SDN 2 Rajamandala dan SMPN 1 Cihampelas Kabupaten Bandung Barat hingga 4
Unjuk Karya Praktik yang Baik di Aceh
Unjuk Karya (Showcase) pada dua kabupaten (Bener Meriah (23/4) dan Aceh Jaya (29/4) serta provinsi (18/6) telah selesai dilaksanakan. Kegiatan dihadiri oleh stakeholder pendidikan di Kabupaten dan Provinsi. Hasilnya: Pemda terkesan dengan perubahan yang terjadi di sekolah binaan, terutama dengan pemaparan testimony dan penampilan demo media pembelajaran dari masing-masing sekolah. Di Tingkat Provinsi Pemerintah provinsi kegiatan dihadiri oleh Kepala Pusat Penjamin Mutu Pendidikan Kemdikbud dan Kepala Madrasah Tsanawiyah Kemenag R.I. Berikut gambaran kegiatannya:
Rabu, 02 Juli 2014 | 03:45 WIB
Wabup Aceh Jaya Buka Pelatihan Sekolah, Daud Pakeh Hadir

Wakil Bupati Aceh Jaya, Tgk Maulidi secara resmi membuka pelatihan pembelajaran dan MBS kepada 25 Sekolah yang terdiri dari 17 SD/MI dan 8 SMP/MTs hari ini (8/10) di SMPN 1 Calang. 355 orang peserta yang berasal dari unsur guru kepsek, komite serta pengawas, akan mendapatkan pelatihan secara bergelombang hingga tanggal 2 Nopember 2013.
Dalam sambutannya, Wabup yang didampingi oleh Disdikpora dan Kankemenag Aceh Jaya Drs H Daud Pakeh, menegaskan pentingnya pelatihan untuk meningkatkan kapasitas guru sebagai seorang pengajar. “Kami harapkan semua peserta mengikuti secara serius pelatihan ini, sehingga dapat meningkatkan kapasitas dalam mengajar dan dapat menerapkannya kembali pada anak didik kita di sekolah,” tegas Tgk Maulidi. Secara khusus, wabup mengingatkan bahwa generasi mendatang di Aceh Jaya berada di tangan para guru, “Bapak dan ibu guru, masa depan anak-anak Aceh Jaya berada ditangan bapak dan ibu guru, maka oleh itu implementasikan hasil latihan ini secara sungguh-sungguh, tulus dan ikhlas dalam mengajar, sehingga masa depan mereka lebih cerdas, unggul dan mampu bersaing,” ujar Wabup memberi motivasi.
Senada dengan wabup, Kakankemenag Aceh Jaya, Drs. H. M. Daud Pakeh berharap adanya perubahan di madrasah setelah guru-guru mengikuti pelatihan, “Kami berharap dengan adanya pelatihan ini maka ada perubahan proses belajar dan mengajar di madrasah terutama untuk peningkatan mutu pendidikan yang masih tertinggal. Guru diharapkan dapat menjadi duta-duta yang membawa perubahan kedepan,” harap Kakankemenag tersebut.
Kegiatan yang difasilitasi oleh USAID PRIORITAS tersebut akan berlangsung secara bergelombang di SMPN 1 Calang. Para guru dan Kepala Sekolah akan memperoleh berbagai materi Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) untuk tingkat SD/MI dan Pembelajaran Kontekstual untuk tingkat SMP/MTs yang merujuk pada Kurikulum 2013. Peserta juga akan melakukan praktik yang baik langsung ke SD/MI atau SMP/MTs yang akan dipilih saat pelatihan. Selain pembelajaran, akan dilatih juga tentang Manajemen Sekolah selama 3 hari yang akan melibatkan Komite Sekolah dan Pengawas. Keseluruhan kegiatan pelatihan tersebut akan dipandu oleh Fasilitator Daerah (Fasda) yang berjumlah 26 orang (12 Fasda SD/MI dan 14 Fasda SMP/MTs). Para Fasda adalah guru, kepala sekolah dan pengawas pilihan yang berasal dari Aceh Jaya. [teuku meldi kesuma/y]
Pelatihan untuk Pelatih Modul 2 Tingkat SMP/MTs Kohor 1 di Aceh
USAID PRIORITAS Aceh pada 2 s.d 8 Juni 2014 melatih fasilitator daerah SMP/MTs dari 2 kabupaten mitra PRIORITAS (Aceh Jaya dan Bener Meriah) di Banda Aceh. Praktik yang Baik dalam Pembelajaran dan Manajemen Sekolah yang dikemas dalam Modul II tersebut diikuti dengan praktik pembelajaran di SMPN Pekan Bada, Aceh Besar. Berikut adalah gambaran kegiatannya.
Rabu, 02 Juli 2014 | 04:08 WIB
MTsN Teunom Karya Siswa
Kamis, 13 Februari 2014
galeri foto MTsN Teunom Excellen class
Rancangan Simulasi Ledakan Gunung Berapi bersama siswa kelas unggulan oleh Ridwan, S.Pd.I (Fasda USAID Prioritas Cohort I Aceh Jaya) pada sekolah mitra MTsN Teunom

Alat Mini Deteksi Dini Tsunami (Tanggap Bencana)
oleh: Rahmad Hastiono SPd, Guru SMP Negeri Setia Bakti Aceh Jaya/Fasilitator Daerah USAID PRIORITAS Kab. Aceh Jaya

Bupati Aceh Jaya Ir Azhar Abdurrahman bersama unsur muspida menyaksikan simulasi media pembelajaran alarm tsunami pada kegiatan Pekan Kreativitas Pendidikan Aceh Jaya di Calang, Aceh Jaya (16/12/2014). USAID PRIORITAS turut serta meramaikan kegiatan tersebut dengan dukungan sekolah mitra dan fasda. (USAID PRIORITAS/Sri Wahyuni)
Alat ini diharapkan dapat menginformasikan tanggap bencana tsunami melalui peringatan dini. Apalagi, tsunami pernah memorakporandakan Kabupaten Aceh Jaya dan SMPN 1 Sampoiniet. Alat deteksi ini juga sebagai media pembelajaran IPS yang unik dan sederhana dengan memanfaatkan bahan bekas lingkungan sekitar.
Ide awal pembuatan alat ini tercetus saat akan berlangsungnya unjuk karya USAID PRIORITAS. Sebagai fasilitator daerah yang saat itu bertugas mendampingi SMPN 1 Sampoiniet, kami termotivasi untuk menampilkan sesuatu yang beda. Peralatan ini juga membiasakan siswa lebih kreatif dalam merancang media pembelajaran sendiri dan dapat membuktikan bahwa siswa di kabupaten dapat menciptakan media pembelajaran yang menarik dan unik.

Rahmad Hastiono (fasda) dan Mahyudin bersama seorang siswa sedang merangkai media pembelajaran alarm tsunami di SMPN Sampoinit, Aceh Jaya. (USAID PRIORITAS/Sri Wahyuni)
Saya dan Bapak Mahyuddin mendampingi 8 siswa SMPN 1 Sampoiniet kelas VIII untuk merancang dan membuat peralatan ini. Selama 10 hari proses pembuatannya dan diuji coba berkali-kali, akhirnya alat ini dapat digunakan. Bahan yang digunakan sebagiannya adalah barang bekas seperti alarm mobil dc 12 Volt, Pipa paralon 3 inci 1 meter, 60 cm benang nilon, baterai kering 12 Volt, 1,5 meter kayu ring 5x5, botol air mineral ukuran 800 ml, klep, saklar mini, dan kran tiga perempat. Teknik merakitnya, terlebih dahulu kami membuat kaki tiang penyangga dari kayu, kemudian siapkan potongan kayu dengan ukuran panjang 1 meter dan rangkaikan secara silang. Tiang kayu untuk penyangga disiapkan dengan ukuran tinggi yang sesuai. Langkah selanjutnya adalah memasang rangkaian listrik dengan menghubungkan saklar jepit ke baterai 12 Volt. Selanjutnya hubungkan kabel ke alarm. Karena alat ini hanya untuk media pembelajaran IPS dan simulasi kesiagaan bencana, untuk keamanan dan menghindari setrum dipasang tombol on/off.
Selanjutnya, pada saklar jepit kita gunakan isolator dari fiber plastik berukuran 20 x 2 cm yang akan berfungsi sebagai penghambat arus listrik. Kemudian ikatkan benang nilon untuk pelampung yang terbuat dari botol air mineral. Terakhir, pasang pipa paralon 3 inci sepanjang 1 meter dengan posisi tegak sembari memasang penutup di bagian bawah, kemudian lubangi pipa dibagian bawah untuk pemasangan stop kran yang berfungsi membuang air.
Sistem kerja peralatan ini sangat sederhana. Pertama, sambungkan isolator di saklar jepit dan pelampung ke dalam pipa paralon yang telah diisi air. Kedua, putar stop kran agar air yang ada dalam pipa bisa keluar (air akan surut melewati ambang batas setelah gempa). Ketika air turun, akan menarik pelampung ke bawah melalui benang yang sudah terpasang pada pelampung sehingga pelampung akan menarik isolator yang akan membuat alarm tsunami akan berbunyi.

Dua siswa sedang merangkai media pembelajaran alaram tsunami di SMPN Sampoinit, Aceh Jaya. (USAID PRIORITAS/Sri Wahyuni)
Dampak media pembelajaran ini sangat dirasakan, terutama oleh masyarakat yang tidak mengetahui tanda-tanda tsunami, terutama tanpa adanya peringantan dini. Manfaat lainnya, siswa memahami teknik merakit media sederhana menjadi alarm tanggap bencana. Mereka menjadi peduli dengan lingkungan dan kreatif memanfaatkan bahan bekas menjadi media pembelajaran. Hal lainnya, manfaat dapat dirasakan karena siswa telah memahami sistem kerja alarm tsunami dan memahami pentingnya peringatan dini bencana. Di sisi lain, mereka juga dapat membangun kerja sama tim, bereksperimen secara komparatif saat mengerjakan media, dan siswa menemukan hasil eksperimen sendiri sehingga pemahaman terhadap materi jadi lebih baik.
Sebagai seorang guru, yang dibutuhkan saat ini adalah bagaimana kita mengajak siswa untuk dapat berpikir kreatif dan semangat belajar. Apalagi, saat ini media pembelajaran untuk pembelajaran IPS sangat kurang. Guru hanya dapat memberikan ide, semangat, dan motivasi bagi siswa agar mereka mau berbuat untuk kepentingan mereka sendiri.
Siswa SMP Aceh Jaya buat alat pendeteksi tsunami
Rabu, 18 Juni 2014 16:23 WIB
BANDA ACEH- Pendeteksi bencana tsunami bisa dibuat dengan bahan yang sederhana, seperti dibuktikan anak-anak SMPN Sampoiniet dari kabupaten Aceh Jaya dan dibantu para guru mereka sehingga sudah dapat dibuat sebuah alat pendeteksi Tsunami.
Hal itu ditampilkan pada acara lokakarya praktik yang baik dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan USAID PRIORITAS di Amel Convention Center, Rabu (18/6) kepada AJNN.
Seorang siswa yakni Rahmad mengatakan mereka membuat alat tersebut hanya dari bahan-bahan sederhana seperti pipa, sirine, lampu sua, pelapung dari botol aqua, benang, baterai. “Bisa juga dari tenaga surya,” kata dia.
Alat itu tidak mahal, yakni hanya menghabiskan dana Rp300 ribu dan pembuatannya hanya berlangsung dua hari.
Alat tersebut difungsikan dengan meletakkannya di dasar dasar laut sekitar 300 meter dari bibir pantai. Ketika air naik, sebagaimana dijelaskan Rahmad, pelampung akan jatuh kemudian sirine berbunyi dan lampu menyala. ” Itu pertanda tsunami akan ada,” ujar rahmad.
Selanjutnya, guru SMPN Sampoiniet Mahyuddin menambahkan alat itu bisa didapat dari beberapa pelajaran yakni Biologi, Geografi, Fisikad dan Matematika.
Langganan:
Postingan (Atom)