Rabu, 18 Juni 2014 16:23 WIB
BANDA ACEH- Pendeteksi bencana tsunami bisa dibuat dengan bahan yang sederhana, seperti dibuktikan anak-anak SMPN Sampoiniet dari kabupaten Aceh Jaya dan dibantu para guru mereka sehingga sudah dapat dibuat sebuah alat pendeteksi Tsunami.
Hal itu ditampilkan pada acara lokakarya praktik yang baik dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan USAID PRIORITAS di Amel Convention Center, Rabu (18/6) kepada AJNN.
Seorang siswa yakni Rahmad mengatakan mereka membuat alat tersebut hanya dari bahan-bahan sederhana seperti pipa, sirine, lampu sua, pelapung dari botol aqua, benang, baterai. “Bisa juga dari tenaga surya,” kata dia.
Alat itu tidak mahal, yakni hanya menghabiskan dana Rp300 ribu dan pembuatannya hanya berlangsung dua hari.
Alat tersebut difungsikan dengan meletakkannya di dasar dasar laut sekitar 300 meter dari bibir pantai. Ketika air naik, sebagaimana dijelaskan Rahmad, pelampung akan jatuh kemudian sirine berbunyi dan lampu menyala. ” Itu pertanda tsunami akan ada,” ujar rahmad.
Selanjutnya, guru SMPN Sampoiniet Mahyuddin menambahkan alat itu bisa didapat dari beberapa pelajaran yakni Biologi, Geografi, Fisikad dan Matematika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar