Hidangan Bernilai Sciantific; Siswa Uji Tumbuhan Berkarbn Hidrat di Ruang Belajar MIN Teunom
Fasilitator Provinsi Aceh Ridwan, MA dan Rahmat Hastiono, S.Pd koordinator rayon tim Monitoring dan Evaluasi USAID Prioritas utusan Destrik Coordinator Aceh Jaya Sriwahyuni, SH., M.Si temukan hidangan ala sciatific; uji tumbuhan berkarbon hidrat dengan betadine di ruang belajar.
Pembelajaran tanpa media tidak disenangi siswa dan membuat mereka kaku kalau hanya pindah tek dari buku. Respon siswa kurang bagus dalam pembelajaran jika alat bantu pembelajaran kurang menarik. Mengatasi kemandekan pemikran generasi yang menganggap semua sudah diteliti orang, jadi kita cukup baca saja, dektekan pada siswa dan jelaskan tan dimulai dengan percobaan.
Tujuan praktik ini untuk, memberikan pencerahan dalam pengklasifikasian tumbuhan yang engadung karbonhidrat dengan bereksprimen. Media belajar unik dengan memanfaatkan sampel tumbuhan dan mengujinya dengan betadine. Membiasakan siswadari usia 10 tahun kreatif bereksprimen untuk buktikan sesuatu dan temukan sesuatu. Merangsangkreatifitas siswa respek terhadap lingkungan dan inovatif dalam bereksperimen. Penggunaan media sederhana yang mudah dijangkau dan relevan, yang penting dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa.
Strategi/langkah praktik; Guru memperkenalkan sampel tumbuhan yang akan di uji, memancing pengelompokan jenis tumbuhan yang dijadikan sampel. Klasifikasi penyimpanan klorofil pada buah, batang, akar dan umbi, tumbuhan yang dijakan sampel antara lain; buah apel, buncis, jagung, tebu, wolter, bawang merah, dan ubi kayu, alat-alat eksprimen antara lain; ulek-ulek (penumbuk), cawan penampung sampel, pisau, dan betadine sebagai pengganti lugol.
Langkah kerjanya adalah; tumbuk semua sampel secara terpisah sampai licin dan masukkan ke cawan secara terpisah-pisah, kemudian tuangkan betadine ke dalam semua cawan sampel secukupnya, perhatikan perubahan warna betadine; jika hitam pekat maka tumbuhan tersebut mengandung karbon hidrat, sedangkan jika warnanya kemerahan maka tumbuhan tesebut tidak mengandung karbon hidrat.
Pendapat guru Nurmita, S.Pd, saya sangat senang melatih siswa bereksprimen dari usia 10 tahun, lebih memahami teknikbereksprimen sederhana membuktikan tumbuhan berkarbonhidrat, lebih respek terhadap lingkungan dan tertarik dengan bereksprimen, lebih memahami materi dan memudahkan mereka mengingat pengalaman berbuat dari mendengar ceramah, membangun kerjasama tim bereksperimen secara komparatif learning, dan siswa dapat menemukan hasil eksperimen sendiri sehingga pemahaman terhadap materi jadi meningkat.
Pendapan Siswa 1. Alhuda Saina (P/10 th) Kls. V MIN Teunom; Alhamdulillah saya telah dapat merajang sayuran, menumbuk jagung, ubi kayu, kentang, wolter, buncis, dan apel. Saya lebih suka belajar dengan melakukan percobaan langsung kita buktikan apakah mengandung karbonhidrat atau tidak, lebih mudah mengingat pelajaran yang praktek langsung, menyenangkan dan sangat berkesan samapai ada teman kelompok lain anak perempuan belum bisa rajang bawang sampai jarinya luka. Harapannya jika saya menjadi guru nanti saya akan mengajarkan siswa dengan praktik langsung seperti ini.
Pendapan Siswa 2. Marza Kadarus (L/10 th) Kls. V MIN Teunom; Saya senang bisa bekerja langsung bersama-sama dengan teman satu kelompok, tapi waktu belajarnya sangat sedikit, lebih memahami pelajaran dengan kerja kelompok dan membuat uji coba langsung membuktikan tumbuhan mana yang banyak mengandung karbonhidrat. Pelajaran yang paling saya sukai adalah IPA dan SKI, alasannya karena IPA sering praktik langsung dengan menggunakan bahan buah-buahan, daun-daunan, gambar-gambar dan lain-lain yang berkaitang dengan hewan, tumbuhan dan manusia. Sedangkan SKI guru mengajarnya sering menggunakan gambar, cerita-cerita Islam, kemudian ada main peran drama. Harapan saya ke depan Ibu kepala sekolah melakukan belajar kepada semua guru dengan cara seperti ini agar kami semua bisa memahami dan seluruh kelas seperti ini

Kami sangat tertarik memonitoring pembalajaran kali ini karena para guru telah menggunakan saintifiknya dalam pembelajaran mereka. Kami mendokumentasikan langkah demi langkah pembelajaran, muda-mudahan dengan dimuatnya ini menjadi inspirasi bagi guru lain. (Red. Ridwan)
bagus juga MIN Teunom, kalau dari tamat TK masuk min dah biasa buat penelitian ilmiah dan publikasikan langkahnya untuk masal, mangapa tidak selesai TK sarjana (maksud kami Tehnik Kimia) melakuan berbagai penelitian dan mempublikasikan kepada massal
BalasHapus